Minim Perhatian Pemerintah Terkait Tingginya Kecelakaan Roda Dua
Mayoritas anggota Komisi V DPR menyayangkan tidak adanya terobosan pemerintah terkait maraknya kecelakaan kendaran roda. Hal itu mengemuka saat Komisi V DPR mengadakan RDP dengan jajaran Sekjen dan Irjen Kementerian Perhubungan, di Gedung Nusantara, Rabu sore, (12/9). "Ini anggaran Perhubungan tidak ada terobosan sama sekali, dan tidak pernah melibatkan masyarakat transportasi,"ujar Anggota DPR Epyardi Asda dari Fraksi PPP.
Epyardi mengaku miris jalan raya masih menjadi pembunuh paling dahsyat. Sementara Perhatian pemerintah masih minim terhadap kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua. "perlu segera dilakukan sosialisasi melalui media massa terkait keselamatan di jalan raya,"katanya.
Dia menambahkan, dirinya mendukung penuh anggaran untuk sosialisasi di berbagai media massa. "Anggaran di Perhubungan sebesar Rp. 35 triliun tapi untuk sosialisasi tidak dianggarkan saya mendukung adanya informasi secara langsung untuk tercapainya keselamatan transportasi,"tandasnya.
Sementara Abdul Hakim (F-PKS) mengatakan. perlu segera dikaji penggunaan angkutan roda dua saat lebaran. "Perlu dikaji mendalam, mengingat 40 persen kecelakaan terjadi karena kecelakaan roda dua,"tambahnya.
Menurutnya, Kita semua tidak ingin nyawa sia-sia dijalan raya."Ini sudah darurat dan perlu pemikiran mendalam jangan sampai rakyat kita mati sia-sia di jalan raya,"katanya.
Seperti diketahui, Kendaraan yang mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan raya meliputi 2.830 sepeda motor, 653 mobil penumpang, 291 mobil barang, 159 bus, 15 kendaraan khusus serta 106 kendaraan tidak bermotor. (si)foto:wahyu/parle/hr